Adat Istiadat yang Berjalan di Minangkabau

Adat Istiadat yang Berjalan di Minangkabau – Sumatera Barat dengan suku Minangnya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak budaya dan adat Minang rtp live yang terkenal seantero nusantara, bahkan ada beberapa yang terkenal sampai ke mancanegara. Sebelumnya, kita simak dahulu sejarah dari Minangkabau. Dikutip dari buku Kuliner Minangkabau: Pusaka Nenek Moyang yang Pantas Disayang, Murdijati Gardjito, Chairunisa Chayatunufus, (2019: 15) kata Minangkabau berasal dari dua kata yaitu Minang yang memilki arti menang dan kabau yang memiliki arti kerbau. Jika disatukan maka arti Minangkabau adalah kemenangan orang Minangkabau dalam adu kerbau di bawah pimpinan Datuk Parpatuh Nan Sebatang dan Datuk Katumanggunga. Menurut legenda, bahwa untuk mencegah terjadinya pertempuran dengan pasukan Majapahit, masyarakat lokal mengusulkan untuk mengadu kerbau Minang dengan kerbau Jawa.

Batagak Pangulu

 Upacara ini merupakan sebuah upacara adat yang sangat besar, karena akan digelar 3 hari hingga satu minggu. Upacara Batagak Pangulu itu merupakan sebuah upacara adat yang dilakukan slot bet kecil untuk mengangkat pimpinan suku atau kaumnya.

Makan Majamba

Tradisi makan Majamba adalah tradisi turun temurun yang berupa kegiatan makan bersama-sama di tempat khusus yang sudah ditentukan. Acara kebersamaan ini sering dilaksanakan rajamahjong pada acara penting. Seperti acara nikahan, acara keagamaan dan kegiatan penting lainnya.

Balimau

Balimau adalah tradisi mandi membersihkan diri menjelang bulan ramadhan. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan oleh masyarakat Minangkabau di lubuak atau sungai. Selain itu Balimau juga memiliki makna lainnya yaitu mensucikan bathin dengan bermaaf-maafan satu sama lain sebelum menyambut bulan suci ramadhan.

Upacara Tabuik

Tabuik atau Tabot yang berarti “peti kayu” adalah istilah yang merujuk pada legenda tentang keberadaan makhluk berwujud kuda bersayap dan berkepala manusia yang disebut buraq. Upacara Tabuik merupakan upacara tahunan yang telah dilaksanakan sejak abad ke-19 di Tanah Minang. Upacara ini sebagai bentuk penghormatan atas meninggalnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib, pada tanggal 10 Muharram.

Pacu Jawi

Pacu Jawi atau balapan sapi merupakan salah satu olahraga tradisional yang umum diadakan di Tanah Datar. Setiap tahunnya dalam satu bulan terdapat empat wilayah yang mengadakan acara ini secara bergiliran. Mulai dari Kecamatan Pariangan, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Lima Kaum dan Kecamatan Sungai Tarab. Memang sekilas olahraga ini mirip dengan tradisi di Madura. Hanya saja Pacu Jawi diadakan di tanah berlumpur sehingga nuansanya lebih ekstrim.

Batagak Kudo-kudo

Upacara Batagak Kudo-Kudo merupkan salah satu rangkaian panjang dari Tradisi masyarakat Minangkabau dalam membangun rumah. Upacara Batagak Kudo-Kudo sendiri dilakukan saat sebuah rumah baru akan baru dipasan kuda-kuda. Biasanya upacara ini mirip dengan ‘baralek’ dengan mengundang orang kampung dan sanak famili. Kado yang biasanya dibawakan oleh tamu undangan adalah seng atau atap untuk rumah.

Kerik Gigi

Orang Mentawai melakukan tradisi ini khusus slot bet kecil bagi kaum perempuan yang telah dianggap dewasa. Nilai dari tradisi ini adalah untuk menambah kecantikan dan juga sebagai simbolisasi kedamaian hati dan pikiran.

Upacara Turun Mandi

Upacara Turun Mandi adalah salah satu upacara tradisional masyarakat Minangkabau yang situs judi slot terbaik dan terpercaya no 1 dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas lahirnya seorang anak ke dunia, sekaligus memperkanlkan sang bayi kepada masyarakat. Upacara Turun Mandi ini digelar di sungai (batang aia), dengan prosesi arak-arakan. Upacara ini sendiri hanya bisa dilaksanakan di Batang Aia atau Sungai.